Minggu, 22 Januari 2012

Uniknya Bapak Ketut

Alhamdulillah, rasa syukur aku panjatkan kepada Allah karena berkat kehendaknya aku bisa mengikuti kajian atau training ESQ yang sangat bermanfaat bagi diriku. Jarang-jarang aku bisa ikut hadir ke dalam forum ini, karena kesibukanku. Dan hari ini berkat ibuku yang mengajakku untuk mengikuti training ESQ, sekarang aku bisa lebih mengeti arti tentang keikhasan.
Keikhlasan adalah memberi. Bukan berarti memberi karena mengharap suatu imbalan. Jangan pula sekali-kali kita memberi tetangga atau teman, karena mengharap suatu hari nanti, mungkin mereka akan membantu kita. Tapi berilah mereka semua tanpa mengharapkan balasan apapun, memberi ya memberi, memberi tak selamanya identik dengan menerima, berilah walaupun akhirnya tak memndapatkan apa-apa :)
Jadilah orang yang suka memberi sesama, walaupun itu hanya senyuman.  Biarlah Allah yang akan membalas amalan kita, karena tidak ada yang lebih baik balasannya melainkan Allah semata, kepadanyalah kita mengharap balsan atas pemberian kita kepada sesama :)

O iya, kajian tentang keikhlasan ini disajikan oleh Bapak Ketut. Yang memang biasa dipanggil Bapak Ketut. Aku begitu tertarik saat mendengar kisahnya dan keunikannya.


Beliau ini seorang muallaf, dilihat dari namanya saja sudah pasti orang Hindu. Dulunya beliau tinggal di Bali, dan sekarang sudah menetap di Jember.
Jadi perjalanan beliau untuk masuk ke dalam agama Islam diawal mulakan karena beliau tertarik pada seorang gadis yang benar-benar ingin dimilikinya. Gadis tsb. beragama Islam, dan untuk bisa memiliki gadis itu beliau diminta harus beragama Islam. Waktu itu, beliau gag bener-bener ingin masuk Islam, yg ada dipikirannya hanya bagaimana caranya bisa memiliki sii gadis itu. Dan ketika beliau udah berhasil,  beliau murtad. Ketika itu juga, hidupnya gag tenang. Banyak permasalahan yang menimpanya, selalu bertengkar dengan istrinya, punya banyak hutang, miskin, dll.
Tapi akhirnya beliau sadar, dan masuk Islam lagi tanpa paksaan atau suruhan orang, melainkan dari dirinya sendiri. Saat itu, iya bertobat mohon ampun dan sering melaksanakan sholat fardhu maupun sholat sunnah yg lain serta ibadah puasa. Beliau juga sering shodaqoh. Karena beliau yakin, dengan shodaqohnya yang ikhlas Allah pasti akan membalasnya. Semua rezeki sudah Allah yang mengatur.
Yah, tanpa beliau sangka, rezeki sangat lancar didapatnya. Selain seorang pendakwah, beliau juga seorang seniman (pelukis). Begitu lukisannya laku terjual, harga yang beliau dapat lumayan mahal. Misalnya saja lukisannya yang dibeli oleh hotel berbintang lima di lombok yang diletakkan di lobi, harganya saja sebesar 500 juta. Beliau juga selalu mendapat pesanan dari perkantoran, hotel-hotel yang gag nanggung-nanggung sekali pesan sebanyak 125 lukisan.
Anehnya katika beliau diminta untuk mengisi ceramah atau dakwah, beliau selalu menolak untuk dibayar diberi amplop yang pastinya ada uangnya lah, bukan cuma sekedar amplop. Haha
Cara berpakaiannya sangat unik, yang jarang-jarang aku lihat. Jadi, beliau ini memakai kain kafan sebagai pakaiannya, karena beliau berusaha untuk selalu mengingat mati. Selain itu, beliau juga menggunakan capil, tongkat dan kacamata hitam. Selalu membawa kamera yang beliau kalungkan dan ransel yang entah isinya apa. Hehe..  Kemana-mana beliau selalu menggunakan pakain dinas itu.
Biar gag penasaran, coba dehh liat ;)

 gag jelas yaa??
ntr dehh bakal aku ganti sama yg lebih jelas :)

Di akhir acara, juga banyak yang berkonsultasi ke beliau. Tentang penyakit atau apa aja.
Pokoknya beliau itu, bener-bener mengajarkan arti tentang keikhlasan. Bagaimana bershodaqoh dengan ikhlas. Kini aku mulai mencoa buat lebih ikhlas lagi :)






0 komentar:

Posting Komentar